Bisnis ritel merupakan kegiatan usaha yang menjual aneka barang atau jasa untuk dikonsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam prosesnya, perdagangan bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa sehingga menjadikannya bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain.

Berdasarkan data di tahun 2016 jika pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia mengalami pertumbuhan 10 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi bila dibandingkan dari tahun lalu yang hanya mengalami pertumbuhan sebanyak 8 persen. Dengan pertumbuhan seperti itu membuat kondisi bisnis ritel Indonesia dianggap lebih baik dari Amerika Serikat. Sementara itu, diantara negara yang ada di ASEAN, bisnis ritel di negara lain seperti Singapura malah mengalami penurunan. Dengan fakta ini bisa dikatakan jika A�bisnis ritel Indonesia termasuk yang mengalami perkembangan yang cukup baik.

Perkembangan bisnis ritel di Indonesia yang cukup pesat merupakan dampak dari adanya kepadatan dari masyarakat Indonesia jumlah populasinya telah mencapai 200 juta lebih. Selain itu kelas menengah pun semakin bertambah. Sekarang sudah banyak masyarakat Indonesia yang menyadari jika bisnis ritel bisa dijadikan sebagai bisnis yang menjanjikan.

Salah satu minimarket yang mengembangkan bisnis ritel adalah Alfamart. Sebagai anak perusahaan dari PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk keberadaan Alfamart sudah cukup diakui oleh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan perkembangannya, Alfamart telah berhasil menjangkau seluruh daerah di Indonesia seperti Pulau Jawa dan Bali, Pulau Sumatera (Dalam proses: Aceh, Sumatera Barat dan Pangkal Pinang), Sulawesi Selatan dan Utara di Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan di daerah Kalimantan Selatan dan Barat. Alfamart pun sudah secara aktif melakukan ekspansi ke beberapa wilayah di Asia seperti di Filipina.

Melihat perkembangan yang cukup baik tersebut, tentu tak ada salahnya bila Anda bergabung dengan Alfamart untuk memulai bisnis ritel. Alfamart sendiri memiliki peluang 3 tipe kerjasama yang bisa Anda pilih, yaitu membuka gerai baru di mana Anda sebagai franchise memberikan usulan lokasi untuk membuka toko baru. Yang kedua adalah gerai konversi di mana Anda terlebih dahulu mengajukan usulan lokasi yang masih berupa toko kelontong atau minimarket biasa yang selanjutnya diubah menjadi gerai Alfamart. Sedangkan opsi ke tiga adalah gerai take over di mana Anda mengambil alih kepemilikan gerai Alfamart yang sudah berjalan.

Berikut ini penjelasan lebih lengkap terkait ketiga bentuk kerjasama bisnis ritel Alfamart.

Gerai Take Over

Untuk membuka gerai Ayurslim cost take over atau paket ambil alih, Anda tinggal mengambil alih gerai yang telah beroperasi dan berjalan dengan baik. Biaya investasi yang ditanamkan sudah meliputi biaya sewa bangunan untuk 5 tahun, franchise fee Rp 45 juta, peralatan gerai, dan goodwill. Untuk membuka gerai take over, bisa dimulai dengan presentasi proposal kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan pembelian. Setelah itu Anda harus mengurus pemindahan perianjian dan perjanjian kerja sama. Setelah itu, gerai take over siap dibuka.

Gerai Konversi

Peluang bisnis ritel di tipe gerai konversi Alfamart juga tidak kalah besar. Alfamart menawarkan kerjasama waralaba kepada pemilik toko minimarket lokal atau toko kelontong yang ingin melakukan ekspansi bisnis. Ada 2 kemudahan yang diberikan Alfamart bagi franchise di tipe gerai konversi ini, yaitu pengakuan barang dagangan milik toko minimarket lokal/ kelontong sebagai barang dagangan untuk stock pembukaan gerai waralaba Alfamart atau rak milik toko minimarket lokal/ kelontong/ dapat digunakan dan diakui sebagai pengurang biaya investasi.

Gerai Baru

Tipe gerainya sendiri juga bisa disesuaikan dengan modal serta keinginan usaha Anda. Ada pilihan gerai 36 rak dan gerai 45 rak yang tentu berbeda dari segi modal. Untuk gerai 36 rak, akan ada 3800 produk yang dijual dalam satu toko. Perkiraan area penjualan yang dibutuhkan adalah sekitar 80 m2 dengan nilai invetasi Rp 397 juta. Untuk gerai 45 rak, Anda bisa menjual hingga 4500 produk. Luas area sales yang dibutuhkan adalah 100 m2 dengan nilai investasi Rp 417 juta. Peluang bisnis ritel dengan membuka gerai Alfamart baru tentu lebih besar. Nilai investasi yang Anda tanamkan akan mencakup franchise fee Rp 45 juta untuk 5 tahun, instalasi kelistrikan, peralatan gerai dan air conditioner, sistem informasi ritel, shop sign dan sign pole, perijinan gerai, serta promosi dan persiapan pembukaan gerai.

Untuk membuka gerai waralaba Alfamart, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut:

  1. Minat di industri minimarket
  2. WNI, Badan Usaha (CV, PT, Koperasi & Yayasan )
  3. Luas lokasi 150 s.d 250m2
  4. Dana Investasi
  5. Memenuhi Persyaratan Perijinan
  6. Mengikuti Sistem & Prosedur Alfamart

Jika memiliki pertanyaan terkait dengan peluang bisnis ritel Alfamart, Anda bisa mengajukan pertanyaan melaluiA� nomor 0.800.1.800.234 atau (021) 1500959. Bisa pula dengan mengirimkan pertanyaan melalui alamat email franchise_alfamart@sat.co.id.

Comment here